Untuk Mencegah Varian Omicron Masuk Ke Kalbar, Pintu Masuk Perbatasan Dari Malaysia Diperketat

Pontianak - Untuk mencegah masuknya varian infection Omicron di Kalimantan Barat, Satgas COVID-19 Kalbar akan memperketat penjagaan pada Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Selain memperketat penjagaan, Satgas COVID-19 Kalbar juga melakukan screening ketat kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang ke Kalbar. Melakukan isolasi selama 7 hari di tempat isolasi yang disediakan oleh pemerintah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson, mengatakan 8 persen dari PMI yang masuk melalui PLBN Kalbar positif corona. Mereka yang positif corona dilakukan isolasi selama 10 hari, sedangkan PMI dengan swab PCR negatif diisolasi 7 hari.

"Perkembangan kasus COVID-19 di Kalbar sekarang melandai kecuali ada peningkatan kasus di perbatasan, dalam hal ini penambahan kasus oleh pelaku perjalanan dari Serawak ke Kalbar melalui perbatasan, ini PMI. PMI ini 8 persen di antara mereka ini positif tapi langsung kita isolasi di tempat-tempat isolasi yang disiapkan pemerintah," jelas Harisson, Kamis, 2 Desember 2021.

Para PMI yang akan masuk ke Kalbar sebelumnya harus menunjukkan hasil swab PCR negatif, pada saat tiba di Kalbar juga dilakukan swab PCR ulang. Setelah itu, PMI tersebut langsung diisolasi.

"Masuk ke Kalbar mereka di PCR lagi lalu dikarantina sekarang ini 7 hari. Apabila nanti hari ke 6 negatif mereka baru boleh pulanh tapi kalau positif mereka harus diisolasi selama 10 hari kedepan," ungkapnya.

Terpisah, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji juga akan memperketat transportasi laut. Gubernur Sutarmidji juga akan meminta kepada Satgas Khusus Perbatasan untuk menjaga pintu-pintu tidak resmi yang berpotensi masuknya PMI secara ilegal.

"Harusnya pintu masuk dari luar negeri harus ketat, saya lebih mudah menjaga bandara sukarno Hatta dibanding menjaga perbatasan Kalbar. Batas Kalbar itu 976 kilometer, pintunya mungkin ratusan.

Pintu resmi memang cuman 3, tapi pintu tak resmi ratusan, bahkan ada 400 kilometer panjangnya yang TNI Polri tidak boleh masuk itu hutan lindung, itu kewenangan polisi kehutanan. Berapa besar jumlah polisi kehutanan untuk mengamankan 400 kilometer," tegasnya.

Midji mengatakan, negara Malaysia saat ini angka kasus konfirmasi COVID-19 meningkat, ia mengkhawatirkan varian infection dari negara tetangga ini masuk ke wilayah Kalbar melalui pintu perbatasan.

"Sabu aja banyak masuk sampai ratusan kilo, apalagi cuman orang. Kita tahu Malaysia varian apapun sudah ada kita khawatirnya itu, kita kemarin cukup meningkat jumlah positif dibanding dengan yang lain walaupun jumlah tak banyak, itukan PMI yang pulang dari Malaysia, itu yang kita khawatir, bahkan ada CT 14, itukan tinggi," terangnya.

Selain itu, Midji juga mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian telah menyumbangkan satu device mobile PCR yang akan ditempatkan di PLBN.

"Harus ada peningkatan, saya sudah minta Pak Pangdam sebagai Satgas Khusus di sana, untuk memperketat di sana dan Pak Menteri Dalam Negeri akan membantu mobile PCR yang akan ditempatkan di Aruk, Sambas. Supaya pemeriksaan swab PCR cepat tidak dibawa lagi ke Pontianak," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ungkapan Pemandu Wisata Terkait Pembukaan Untuk Turis Asing ke Bali

Para Penjahat Dunia Melancarkan Aksi Malware dan Phising Dalam Situs Film Bajakan Spiderman Terbaru